Inilah Lika-liku Pelanggan PSK Kalibata City Dalam Mencari Kesenangan Dunia


Terkuaknya kasus prostitusi di Apartemen Kalibata City yang melibatkan anak usia dini menjadi perhatian khalayak.

Ditemukan sejumlah pekerja seks komersial ( PSK) yang masih di bawah umur dalam penggerebekan pada awal Agustus ini.

Tak hanya itu, pelanggan PSK itu pun masih di bawah umur.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, mucikari dalam kasus tersebut menawarkan PSK melalui aplikasi beetalk.

Seorang remaja yang juga pernah menjadi pelanggan PSK di Kalibata City, MSJ, mengaku pernah menggunakan aplikasi untuk mencari wanita penghibur.

"Kalau proses nyewa gue pribadi gampangnya buka aplikasi beetalk sama wechat dan seringnya nge-search lewat people nearby," ujar MSJ, Kamis (9/8/2018).

Biasanya, kata dia, ada kata-kata khusus yang menjadi kode bahwa wanita dalam aplikasi tersebut PSK.

Bahkan, ada juga yang menuliskan harga pada profilnya.

"Di situ biasanya sudah ada kata-kata, ada yang tulisannya open booking. Terus ada lagi yang tulisannya 'Buat yang serius jangan cuma tanya-tanya' Nah itu berarti bisa disewa," ucap dia.



Melalui aplikasi itu, MSJ menemukan PSK dengan kisaran tarif Rp300.000 hingga Rp500.000.

Ia juga mengaku lebih sering menyewa PSK yang umurnya 18 tahun hingga 22 tahun.

Sementara itu, pelanggan lainnya, AFF, mengaku pernah menggunakan jasa PSK dengan langsung datang ke Apartemen Kalibata City. 

Saat itu, ia berniat hanya menyewa kamar. Namun, ada tawaran-tawaran lain dari pemilik kamar yang mengarahkan ke arah prostitusi.
"Kalau langsung sih pernah kita dikasih selebaran, tetapi enggak langsung bilang nyewa PSK, mereka kayak mengarahkan, misalkan dengan bilangnya kita menyediakan hiburan dan pijat tetapi gambarnya sudah ambigu," tutur AFF. 

Biasanya, untuk pembayaran, AFF memberikan uang muka. Pernah juga pembayaran penuh.